Rabu, 06 September 2017

Membuka Keran Rezeki

Pengawal Bunda di saat baterai masih Full Energy


Masih berbicara mengenai Seminar Kewirausahaan Raih Omzet Luar Biasa dengan Sosmed bersama Kang Saptuari Sugiharto, kali ini emak akan membahas sessi kedua dari seminar ini, di mana Kang Saptu akan bercerita Bagaimana Allah datang dengan segala keajaibanNya di semua kehidupan kita, bagaimana cara Allah membuka keran-keran rezeki yang selama ini menyumbat dan menyebabkan bisnis yang kita miliki menjadi mandeg, stagnan atau bahkan mengalami penurunan.
1.       Sholat Tepat waktu



Hal pertama yang diajarkan beliau adalah sebelum memperbaiki hubungan kita dengan manusia maka perbaikilah terlebih dahulu hubunganmu dengan Sang Pencipta. Cobalah memancing rizkimu dengan melaksanakan sholat lima waktu tepat di awal waktu (and buat agan-agan yang ngrasa cowok tulen nih, cobalah rutinkan sholat berjamaah di masjid) dan lihatlah bagaimana kekuatan doa yang akan menembus langit dan membuka satu jalur rizki yang Allah tetapkan untuk anda. Anda bisa membayangkan apa yang Allah janjikan dalam shalat berjamaah? Gak tanggung-tanggung mblo, di lebihkan pahalanya 27 derajat dibandingkan jika antum sholat sendirian? Kebayang kan gimana powerfullnya kekuatan doa yang antum sampaikan?

Pada sebuah buku saya pernah membaca adanya hubungan Tarik Menarik , intinya kurang lebih begini : “Apa yang Anda fikirkan itulah yang Semesta kirimkan”. Boleh juga kita mendeskripsikannya Anda-lah yang menarik segala sesuatu itu terjadi yang pastinya semua berlaku atas izin dari Yang Maha Kuasa.

Pengalaman pribadi saya membuktikkan betapa disiplinnya kita melaksanakan ibadah sholat dengan Hukum Tarik Menarik, di mana keduanya saling menguatkan satu sama lain.
Saat sholat dan doa sebenarnya kita tengah berdialog dengan Sang Maha Pencipta, di dalamnya terselip doa, impian, harapan yang ingin di wujudkan. Sebagian pembaca mungkin akan berujar : “Saya telah melakukan sholat lima waktu, berdoa dengan sungguh-sungguh namun hingga saat ini Allah belum menjawab segala doa dan pinta saya?” tapi sebenarnya, justru kitalah yang mungkin belum mamatuhi hukum Tarik Menarik ini. Satu garis lurus yang bisa saya simpulkan dari gambaran yang diberikan Kang Saptu, bahwa doa dan Hukum Tarik Menarik saling berkaitan erat. Bukti nyatanya adalah seorang Atheis saja bisa koq mewujudkan impian-impiannya semata-mata karena ia telah mematuhi hukum Tarik Menarik.

Seorang filsuf pernah menulis “Sesuatu yang tidak bisa Anda kendalikan, maka lupakan saja”. Sudah tepatkah pernyataan ini? Bukankah ada banyak hal yang masih bisa kita kendalikan? Dengan apa? Dengan Sholat, berserah diri pada Sang Maha Pencipta, melalui ibadah-ibadah yang tegak lurus tertuju kepada Beliau, menembus batas langit dengan harapan membuka simpul-simpul kemacetan yang selama ini menghambat rizki anda turun dari langit.



2.       Berbuat baik kepada Ibu dan Bapak



Kalau saya diperkenankan menerjemahkan bebas dari semua ulasan Kang Saptu mengenai ridho Ibu, saya bisa mengatakan bahwa kekuatan seorang ibu menjadi salah satu sayap yang membuat kita kuat untuk terbang dan melesat melalui segala macam ujian, rintangan.

Ibulah orang pertama yang membanggakan anda di hadapan teman-temannya
Ibulah orang yang tak kan pernah letih mendoakan segala kebaikan anda
Ibulah orang yang selalu akan membahagiakan anda bagaimanapun keadaannya

Yuuk sekarang tengok Qur’an surah Az Zumar Ayat 6

“Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu, kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat itu adalah Allah, Tuhan yang Maha memiliki kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia, maka mengapa engkau dipalingkan?”

Setiap orang pasti memiliki cerita dan kesan tersendiri atas Ibunda tercintanya, terutama jika itu menyangkut pengalaman-pengalaman suka dan duka dalam melewati hari-hari. Lihatlah melalui kacamata spiritual bagaimana kekuatan doa seorang Ibu memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan keluarga.

Sebuah anekdot seringkali saya lontarkan kepada anak-anak saat bercerita tentang sosok Ibu saya yang notabenenya adalah nenek mereka (anak-anak saya secara fisik belum pernah bertemu dengan beliau, namun mereka mengenal sosok Nenek dan Datuknya melalui cerita dan gambaran saya mengenai Beliau berdua kepada anak-anak), bahwa Mama membesarkan saya hanya dengan “Modal Dengkul”, dengkul yang dipergunakan Beliau untuk bermunajat dengan segenap jiwa raganya, mendoakan yang terbaik untuk seisi keluarga. Dengan dengkulnya yang terkadang perih menahan beban ketika berlutut dan telinga yang panas ketika mendengarkan keluhan saya dan adik saya maupun Ayah kami, justru itulah yang lebih sedap daripada mulut yang senantiasa melontarkan makian dan kata-kata kasar

Akan banyak tinta emas yang pasti tercipta saat kita menceritakan sosok seorang Ibu, dan bahkan dengan ketulusannya Beliau tak kan pernah meminta kompensasi dalam hal apapun dan wujud apapun. Perhatian dan kehangatan kita lah yang dibutuhkan olehnya untuk memompa semangat Beliau di usianya yang beranjak senja. Selagi mereka masih hidup berilah perhatian dan tampakkanlah kepedulian. Jika kita tak tinggal serumah dengan Beliau, lakukanlah sesuatu hal yang menyenangkan hatinya.

Tidak berlebihan rasanya jika kemudian tercipta sebuah lagu dengan lirik yang begitu dalam menggambarkan tulusnya cinta seorang Ibu pada keluarganya

“ Kata mereka diriku selalu di manja
Kata mereka diriku selalu di timang
Oh Bunda ada dan tiada dirimu
Kan selalu ada di dalam hatiku”

Ada nasihat yang selalu saya camkan dalam lubuk hati saya, bahkan saya tuliskan di atas meja kerja saya, sebuah nasihat lawas dari Doroty Law Nolte :

Kalau seorang anak hidup dengan kritik, ia akan belajar menghukum
Kalau seorang anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan
Kalau seorang anak hidup dengan olokan, ia belajar menjadi malu
Kalau seorang anak hidup dengan rasa malu, ia akan belajar merasa bersalah
Kalau seorang anak hidup dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri
Kalau seorang anak hidup dengan keadilan, ia akan belajar menjalankan keadilan
Kalau seorang anak hidup dengan ketentraman, ia belajar tentang iman
Kalau seorang anak hidup dengan dukungan, ia belajar menyukai dirinya sendiri
Kalau seorang anak hidup dengan penerimaan serta persahabatan, ia belajar untuk mencintai dunia

Dear Mama, terima kasih atas segala pengajaran baik yang kau wariskan untukku, terima kasih atas segala waktu yang kau habiskan untuk kebaikan keluarga kita, terima kasih untuk segala hal remeh temeh yang kemudian menjadi luar biasa hanya dengan sentuhan ketulusanmu, terima kasih Mah, bhaktiku tak kan pernah cukup untuk membalas segala jerih payah perjuanganmu.

Dear Ibu Mertuaku, terima kasih atas kesediaanmu menjadikanku anakmu, terima kasih atas perjuanganmu membesarkan suamiku, terima kasih atas segala letihmu mengasuhnya, sungguh aku berhutang banyak hal padamu atas segala kemudahan dan kebaikan yang suamiku berikan padaku



Kalianlah ibu terkeren sepanjang masa


untuk ulasan sebelumnya silhkan klik link berikut :



Bandar Lampung, 6 September 2017
Puspaning Dyah, seorang anak yang masih dan in sya Allah selalu mendoakan kebaikan Mamanya

0 komentar:

Posting Komentar